Minggu, 27 Mei 2012

Muamalah


MUAMALAH
Secara arti sempit muamalah ialah aturan allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam usahanya,untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmani,dengan cara yang paling baik(idris ahmad)
 Atau tukar menuar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang   telah di Tentukan(rasyid ridho)
Meliputi dua hal:
1.      Muamalah adabiyah
Yaitu di tinjau dari subjek atau pelakunya biasanya di bahas masalah harta dan ijab Kabul

2.      muamalah madiyah
Ditinjau dari segi objeknya,(al bai,ijarah,rahn,ariyah)
Nah untuk kesempatan kali ini saya  sedikitnya akan mengutip atau membahas  tentang al bai( jual beli )
Manusia di jadikan allah sebagai makhluk social yang saling membutuhkan antara satu sama lain ,untuk memenuhi kebutuhan hidupnyamanusia  harus berusaha mencari karunia allah yang ada di muka bumi ini sebagai sumber eonomi,allah swt perfirman  dalam surat az zumar :39,yang artinya:
“dan  carilah pada apa yang telah di anugrahkan allah kepadamu (kebahagiaan ) di negri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagai mana telah berbuat baik kepadamu,dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi,seasungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan(az zummar:39)
   Manusia hidup di dunia ini tidak lepas dari salingmembantu dan saling memerlukan ,manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya hanya dengan usahanya sendiri,misalnya seorang petani,ketika memerlukan pakaian harus berusaha mendapatakannya dari seoarang pedagang pakaian,untuk itu maka diperlukan adanya tukar menukar hak pemilikan atas barang tertentu dengan sesamanya,salah satu cara untuk tukar menukar  hak itu ialah dengan jual beli
1.      Pengertian hukum dan syarat jual beli
Jual beli dalam bahasa arab terdiri  dari dua kata yang mengandung makna  berlawanan yaitu al bai(jual) asy syiraa(beli)
Orang yang terjun dalam bidang usaha jual beli harus mengetahui hukum jual beli agar tidak  ada yang dirugikan   baik dari pihak penjual maupu pembeli.
Menurut syara, jual beli ialah tukar menukar suatu benda atau barang dengan benda atau barang lain ,yang di lakukuan antara dua orang atau dua pihak dengan aqad (kesepakatan ) tertentu atas dasar suka sama suka
Jual beli menurut agama hukumnya adalah mubah artinya di perbolehkan didalam  alquran,dasar hukum jual beli disebutkan sebagai berikut:
a.       surat  al baqarah ayat 275
yang artinya: “allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
b.      surat annisa 29
artinya: hai orang –ornang yang beriman,janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang bathil atau tidak sah melainkan harus dengan cara jual beli yang di lakakukan atas dasar suka ssama suka
c.       sabda nabi
artinya: sesungguhnya jual beli itu baru sah jika di lakukan atas dasar suka sama suka(HR.ibnu majah)
dari dalil-dalil di atas jelaslah bahwa jual beli itu di perbolehkan oleh agama dan harus di lakukan atas dasar suka sama suka antara pihak penjual dan pembeli
dasar suka sama suka itu sangat penting untuk melindungi hak perseorangan dan agar terjadi pemindahan hak milik secara paksa atau perampasan,baik secara terang-terangan ataupun terselubung
apabila jual beli dilakukan dengan adanya unsure paksaan terhadap salah satu pihak ,maka jual beli demikian tudaklah sah hukumnya
2.      rukun-rukun dan syarat-syarat tertentu
untuk melakukan jual beli diperlukan adanya rukun –rukun dan syarat-syarat tertentu,jual beli itu dapat terjadi bila 5 rukun itu telah dipenuhi yaitu;
1.      ada pihak penjual
2.      ada pihak pembeli
3.      ada benda yang diperjual belikan
artinya  jual beli itu baru dapat dil akukan apabila bendanya itu memang benar-benar telah ada dapat  di serahk terimakan
4.      ada alat penukrnya
alat penukar itu biasanya berupa uang tunai  cek,atau melalui  mesin ATM( dengan cara transfer) atau juga benda lainnya mrenurut perjanjian
5.      ada ijab dari si penjual dan qabul dari si pembeli
ijab ialah kata-kata [enjual kepada si pembeli  misalnya:”saya jual barang ini dengan harga Rp 100.000,00
qabul ialah kata-kata si penerima dari pihak pembeli missalnya:” saya terima beli barang ini dengan harga Rp. 100.000,00
untuk jual beli barang –barang kecil dan murah harganya,pernyataan ijab qabul itu biasanya cukup dilakukan secara lisan,malahan di zaman  modern sekarang ini jual beli sering di lakukan  tanpa menggunakan bentuk ijab qabul yang formal,tetapi dengan cara-cara yang lazim dan yang sudah di ketahui serta di mengerti oleh kedua pihak (penjual dan pembeli seperti yang biasa terjadi  di took serba ada (super market)
untuk jual beli barang-barang yang besar harganya ,biasanya dalam zaman modern  ini ijab qabul itu juga dil lakukan dengan menggunakan faktur kwitansi,atau cash,dan lain-lain
sekali lagi ijib qabul ini dilakukan agar jual beli itu benar-benar dilakukan atas dasar sukarela,suka sama suka dan tidak  ada paksaaan
3.      prilaku sikap yang harus di miliki oleh penjual
a.       berlaku benar (lurus )
b.      menempati amanah
c.       jujur
d.      khiyar
artinya boleh memilih satu antara dua yaitu meneruskan kesepakatan aqad atau mengurungkan atau menarik kembali
ada 3 macam khiyar
a.       khiyar majlis
artinya si pembeli atau si penjual boleeh  memilih antara meneruskan atau mengurungkan jual belinya setelah ijib qabul selama mereka masih berada dalam satu majlis atau belum terpisah
misalnya:seorang pembeli sepasang sepatu kemudian setelah di bayar ia mengurungkan pembeliannya itu tetapi  ia belum keluar dari took epatu tersebut,ini di bolehkan dalam agama islam
b.      khiyar syarat
artinya si pembeli atau si penjual boleh memilih antaa meneruskan atau mengurungkan jual beli itu setelah mempertimbangkan dalam satu atau dua hatri ,setelah hari tersebut tiba maka jual beli ituharus segera  di tegaskan atau di urungkan ,masa khiyar syarat selambat-lambatnya 3 hari
c.       khiyar aibi (cacat)
artinya si pembeli boleh mengembalikan barang yang telah di belinya kepada si penjual ,karna barang itu mempunyai aib atau cacat
misalnya: seseorang pembeli laptop pada suatu pagi hari ternyata ketika pada sore atau malam hari di coba, laptop tersebut tidak dapat mengeluarkan gmbar,maka si pembeli  boleh mengembalikan laptop itu kepada si penjual karna adanya ke cacatan pada barang tersebut
ke tiga macam khiyar tersebut di atas di bolekan dalam islam tetapi dalam zaman sekarang ini,banyak took membuat peraturan barang yang sudah di beli tidak dapat di kembalikan lagi
oleh karna itu maka hendaklah kita berhati-hati dan buatlah perjanjiaan dengan pihak penjual  sebelum kita berpisah dari tempat jual beli untuk itu pula hendaknya bukti-bukti pembeliaan atau penjualan barang seperti kwitansi dan faktur harus di simapan dengan baik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar