MUAMALAH
Secara
arti sempit muamalah ialah aturan allah yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam usahanya,untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmani,dengan
cara yang paling baik(idris ahmad)
Atau tukar menuar barang atau sesuatu yang
bermanfaat dengan cara yang telah di Tentukan(rasyid
ridho)
Meliputi
dua hal:
1. Muamalah
adabiyah
Yaitu
di tinjau dari subjek atau pelakunya biasanya di bahas masalah harta dan ijab Kabul
2. muamalah
madiyah
Ditinjau
dari segi objeknya,(al bai,ijarah,rahn,ariyah)
Nah
untuk kesempatan kali ini saya
sedikitnya akan mengutip atau membahas
tentang al bai( jual beli )
Manusia
di jadikan allah sebagai makhluk social yang saling membutuhkan antara satu
sama lain ,untuk memenuhi kebutuhan hidupnyamanusia harus berusaha mencari karunia allah yang ada
di muka bumi ini sebagai sumber eonomi,allah swt perfirman dalam surat az zumar :39,yang artinya:
“dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan
allah kepadamu (kebahagiaan ) di negri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari (kenikmatan)duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagai mana telah
berbuat baik kepadamu,dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi,seasungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan(az
zummar:39)
Manusia hidup di dunia ini tidak lepas dari
salingmembantu dan saling memerlukan ,manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya hanya dengan usahanya sendiri,misalnya seorang petani,ketika
memerlukan pakaian harus berusaha mendapatakannya dari seoarang pedagang pakaian,untuk
itu maka diperlukan adanya tukar menukar hak pemilikan atas barang tertentu
dengan sesamanya,salah satu cara untuk tukar menukar hak itu ialah dengan jual beli
1. Pengertian
hukum dan syarat jual beli
Jual beli dalam bahasa
arab terdiri dari dua kata yang
mengandung makna berlawanan yaitu al
bai(jual) asy syiraa(beli)
Orang yang terjun dalam
bidang usaha jual beli harus mengetahui hukum jual beli agar tidak ada yang dirugikan baik dari pihak penjual maupu pembeli.
Menurut syara, jual
beli ialah tukar menukar suatu benda atau barang dengan benda atau barang lain
,yang di lakukuan antara dua orang atau dua pihak dengan aqad (kesepakatan )
tertentu atas dasar suka sama suka
Jual beli menurut agama
hukumnya adalah mubah artinya di perbolehkan didalam alquran,dasar hukum jual beli disebutkan
sebagai berikut:
a. surat al baqarah ayat 275
yang artinya: “allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
b. surat
annisa 29
artinya: hai orang
–ornang yang beriman,janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang
bathil atau tidak sah melainkan harus dengan cara jual beli yang di lakakukan
atas dasar suka ssama suka
c. sabda
nabi
artinya: sesungguhnya
jual beli itu baru sah jika di lakukan atas dasar suka sama suka(HR.ibnu majah)
dari dalil-dalil di atas
jelaslah bahwa jual beli itu di perbolehkan oleh agama dan harus di lakukan
atas dasar suka sama suka antara pihak penjual dan pembeli
dasar suka sama suka
itu sangat penting untuk melindungi hak perseorangan dan agar terjadi
pemindahan hak milik secara paksa atau perampasan,baik secara terang-terangan
ataupun terselubung
apabila jual beli
dilakukan dengan adanya unsure paksaan terhadap salah satu pihak ,maka jual
beli demikian tudaklah sah hukumnya
2. rukun-rukun
dan syarat-syarat tertentu
untuk melakukan jual
beli diperlukan adanya rukun –rukun dan syarat-syarat tertentu,jual beli itu
dapat terjadi bila 5 rukun itu telah dipenuhi yaitu;
1. ada
pihak penjual
2. ada
pihak pembeli
3. ada
benda yang diperjual belikan
artinya jual beli itu baru dapat dil akukan apabila
bendanya itu memang benar-benar telah ada dapat
di serahk terimakan
4. ada
alat penukrnya
alat penukar itu
biasanya berupa uang tunai cek,atau
melalui mesin ATM( dengan cara transfer)
atau juga benda lainnya mrenurut perjanjian
5. ada
ijab dari si penjual dan qabul dari si pembeli
ijab ialah kata-kata
[enjual kepada si pembeli misalnya:”saya
jual barang ini dengan harga Rp 100.000,00
qabul ialah kata-kata
si penerima dari pihak pembeli missalnya:” saya terima beli barang ini dengan
harga Rp. 100.000,00
untuk jual beli barang
–barang kecil dan murah harganya,pernyataan ijab qabul itu biasanya cukup
dilakukan secara lisan,malahan di zaman
modern sekarang ini jual beli sering di lakukan tanpa menggunakan bentuk ijab qabul yang
formal,tetapi dengan cara-cara yang lazim dan yang sudah di ketahui serta di
mengerti oleh kedua pihak (penjual dan pembeli seperti yang biasa terjadi di took serba ada (super market)
untuk jual beli
barang-barang yang besar harganya ,biasanya dalam zaman modern ini ijab qabul itu juga dil lakukan dengan
menggunakan faktur kwitansi,atau cash,dan lain-lain
sekali lagi ijib qabul
ini dilakukan agar jual beli itu benar-benar dilakukan atas dasar sukarela,suka
sama suka dan tidak ada paksaaan
3. prilaku
sikap yang harus di miliki oleh penjual
a. berlaku
benar (lurus )
b. menempati
amanah
c. jujur
d. khiyar
artinya boleh memilih
satu antara dua yaitu meneruskan kesepakatan aqad atau mengurungkan atau
menarik kembali
ada 3 macam khiyar
a. khiyar
majlis
artinya si pembeli atau
si penjual boleeh memilih antara
meneruskan atau mengurungkan jual belinya setelah ijib qabul selama mereka
masih berada dalam satu majlis atau belum terpisah
misalnya:seorang
pembeli sepasang sepatu kemudian setelah di bayar ia mengurungkan pembeliannya
itu tetapi ia belum keluar dari took
epatu tersebut,ini di bolehkan dalam agama islam
b. khiyar
syarat
artinya si pembeli atau
si penjual boleh memilih antaa meneruskan atau mengurungkan jual beli itu
setelah mempertimbangkan dalam satu atau dua hatri ,setelah hari tersebut tiba
maka jual beli ituharus segera di
tegaskan atau di urungkan ,masa khiyar syarat selambat-lambatnya 3 hari
c. khiyar
aibi (cacat)
artinya si pembeli
boleh mengembalikan barang yang telah di belinya kepada si penjual ,karna
barang itu mempunyai aib atau cacat
misalnya: seseorang
pembeli laptop pada suatu pagi hari ternyata ketika pada sore atau malam hari
di coba, laptop tersebut tidak dapat mengeluarkan gmbar,maka si pembeli boleh mengembalikan laptop itu kepada si
penjual karna adanya ke cacatan pada barang tersebut
ke tiga macam khiyar
tersebut di atas di bolekan dalam islam tetapi dalam zaman sekarang ini,banyak
took membuat peraturan barang yang sudah di beli tidak dapat di kembalikan lagi
oleh karna itu maka
hendaklah kita berhati-hati dan buatlah perjanjiaan dengan pihak penjual sebelum kita berpisah dari tempat jual beli
untuk itu pula hendaknya bukti-bukti pembeliaan atau penjualan barang seperti
kwitansi dan faktur harus di simapan dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar